Rusia Siapkan Pasukan Cadangan untuk Operasi Militer di Ukraina

Konflik antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung sejak Februari 2022 terus mengalami eskalasi ALTERNATIF TRISULA88 dengan berbagai dinamika di medan perang. Salah satu perkembangan penting adalah persiapan Rusia untuk mengerahkan pasukan cadangan guna memperkuat operasi militernya di Ukraina. Langkah ini mencerminkan upaya Kremlin untuk mempertahankan dan memperluas kendali di wilayah yang disengketakan serta menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Ukraina.

Latar Belakang Konflik dan Kebutuhan Pasukan Cadangan

Sejak awal invasi, Rusia menghadapi perlawanan yang lebih kuat dari perkiraan, dengan pasukan Ukraina yang didukung oleh bantuan militer dan diplomasi internasional berhasil menahan serangan dan bahkan melakukan serangan balik di beberapa wilayah. Menurut catatan Kementerian Pertahanan Ukraina, hingga Februari 2025, lebih dari 800.000 anggota pasukan Rusia telah tewas atau terluka dalam konflik ini1. Angka korban yang tinggi ini menimbulkan kebutuhan mendesak bagi Rusia untuk menambah pasukan di garis depan.

Mobilisasi dan Strategi Militer Rusia

Pada September 2022, Putin memutuskan untuk memobilisasi sekitar 300.000 tentara cadangan sebagai bagian dari operasi militer khusus di Ukraina.

Tantangan dan Dampak Mobilisasi

Meskipun memiliki populasi yang tiga kali lipat dari Ukraina, Rusia menghadapi tantangan dalam hal personel dan moral pasukan. Kremlin sejauh ini menghindari mobilisasi massal yang lebih luas dan lebih mengandalkan pasukan kontrak serta bahkan mengosongkan penjara untuk menyediakan “umpan meriam”35. Hal ini menunjukkan adanya kesulitan dalam mempertahankan jumlah pasukan yang cukup untuk operasi militer yang berkelanjutan.

Di sisi lain, Ukraina juga berupaya meningkatkan kekuatan militernya dengan jumlah tentara aktif sekitar 800.000 orang dan cadangan lebih dari satu juta. Namun, upaya untuk menurunkan usia wajib militer guna menambah jumlah pasukan menghadapi penolakan dari masyarakat3. Kedua belah pihak kini berada dalam situasi yang menuntut rotasi pasukan yang efektif dan pembentukan unit baru yang terlatih.

Dinamika Politik dan Diplomasi

Persiapan pasukan cadangan Rusia juga terjadi di tengah upaya diplomasi internasional yang terus berlangsung. Beberapa pihak, termasuk utusan khusus AS untuk Timur Tengah, menyatakan kemungkinan tercapainya kesepakatan gencatan senjata dalam waktu dekat4.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan para sekutu Barat terus berupaya memperkuat dukungan militer dan diplomatik untuk Ukraina, dengan harapan dapat mempertahankan wilayah dan akhirnya memenangkan konflik ini. Sementara itu, Rusia berusaha menjaga aliran pasukan dan sumber daya untuk mempertahankan operasi militer yang sudah memasuki tahun keempat13.

Kesimpulan

Persiapan pasukan cadangan oleh Rusia merupakan langkah strategis untuk mengatasi tingginya korban dan kebutuhan personel dalam operasi militer di Ukraina. Mobilisasi ini mencerminkan tekad Kremlin untuk melanjutkan konflik meskipun menghadapi perlawanan sengit dan tantangan internal.