quiscalusmexicanus.org – Presiden Asian Development Bank (ADB), Masatsugu Asakawa, mengungkapkan sejumlah permasalahan penting dalam Pertemuan Tahunan ADB ke-57 di Tbilisi, Georgia. Asakawa menyoroti tantangan seperti perubahan iklim, risiko konflik, dan krisis yang memerlukan perhatian serta kerjasama yang erat. Menurutnya, perubahan iklim merupakan ancaman utama yang tidak bisa diabaikan, dengan tahun 2023 tercatat sebagai tahun terpanas yang pernah ada, berdampak pada ketahanan pangan global.
Selain itu, Asakawa menekankan pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan secara bijaksana dan adil, serta perlunya negara berkembang mengadopsi teknologi AI dengan tanggung jawab. Dia juga membahas isu globalisasi, menyatakan bahwa meskipun rentan terhadap goncangan, globalisasi masih memiliki potensi untuk menciptakan kondisi yang lebih baik di masa depan. Asakawa juga menyoroti kebutuhan akan kerja sama global dalam menghadapi tantangan yang kompleks.
Asakawa juga memberikan perhatian terhadap urgensi dalam menyelamatkan negara miskin yang terdampak oleh perubahan iklim, guncangan ekonomi, dan konflik. Dia menegaskan pentingnya pembiayaan inklusif dan sumber daya yang memperhatikan kebutuhan negara berkembang, dengan ADB berkomitmen untuk memberikan bantuan hingga US$5 miliar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.