quiscalusmexicanus.org

quiscalusmexicanus.org – Korea Utara mengalami kegagalan dalam upaya peluncuran rudal balistik terbaru mereka yang meledak di udara setelah diluncurkan ke Laut Timur pada Rabu (26/6). Menurut Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, insiden ini terjadi sekitar pukul 05.30 waktu setempat dari wilayah di sekitar Pyongyang.

Sumber militer yang berbicara dengan agensi berita Yonhap mengindikasikan bahwa Korea Utara tampaknya sedang menguji coba rudal hipersonik baru, yang hanya berhasil terbang sekitar 250 kilometer sebelum gagal. Pejabat JCS menyatakan bahwa analisis sedang dilakukan terkait dengan peluncuran rudal yang diduga berjenis hipersonik tersebut.

Dalam peluncuran ini, terlihat asap lebih banyak dari biasanya yang mengepul dari rudal, menimbulkan dugaan adanya masalah pembakaran. Rudal tersebut kemungkinan menggunakan bahan bakar padat, yang lebih sulit untuk dideteksi sebelum diluncurkan dibandingkan rudal berbahan bakar cair karena membutuhkan prosedur persiapan yang lebih sedikit.

Peluncuran rudal ini terjadi beberapa hari setelah kapal induk AS USS Theodore Roosevelt tiba di Busan, Korea Selatan, pada Sabtu (22/6), yang dipandang sebagai tindakan provokatif oleh Pyongyang. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah memperingatkan akan mengambil langkah pencegahan yang “luar biasa dan baru” sebagai respons.

Kapal tersebut tiba menjelang latihan trilateral yang akan dilakukan bersama Korea Selatan dan Jepang. Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, yang berkunjung ke kapal induk tersebut, menekankan komitmen keamanan AS terhadap Korea Selatan dan mengatakan bahwa kerja sama trilateral tersebut akan menjadi kekuatan pencegah lainnya.

Kegiatan peluncuran rudal ini juga bertepatan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama strategis antara Korea Utara dan Rusia, yang termasuk kesepakatan bantuan timbal balik dalam hal serangan, yang terjadi dalam pertemuan antara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin minggu lalu.

Rudal hipersonik, yang dapat melaju dengan kecepatan setidaknya lima kali kecepatan suara dan mampu bermanuver di jalur penerbangan yang tidak dapat diprediksi serta terbang di ketinggian rendah, termasuk dalam daftar senjata canggih yang dijanjikan Kim Jong-un untuk dikembangkan sebagai bagian dari arsenal militer negara tersebut.

Sebelumnya, pada April, Korea Utara mengklaim telah sukses melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah baru yang dilengkapi dengan hulu ledak hipersonik. Terakhir kali Korea Utara melakukan uji coba peluncuran rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur adalah pada 30 Mei.